Jakarta, Go.teropongrakyat.co – SDN Rawabadak Utara 15 kembali menorehkan prestasi membanggakan. Sekolah yang terletak di Rawabadak Utara, Jakarta Utara ini sukses menggelar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Gaya Hidup Berkelanjutan: Tunjukkan Kreativitasmu, dari Sampah Jadi Bermanfaat”.
Berfokus pada prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), P5 ini menjadi bukti nyata komitmen sekolah dalam mendukung program Jakarta Bebas Sampah dan menanamkan nilai-nilai keberlanjutan sejak dini.
Selama enam bulan, siswa SDN Rawabadak Utara 15 telah berkreasi dan berinovasi, mengubah sampah menjadi barang-barang bermanfaat.
Proses pembelajaran yang intensif ini tidak hanya mengajarkan mereka tentang pentingnya mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah, tetapi juga mendorong mereka untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan masalah lingkungan.
Hasilnya sungguh mengagumkan. Berbagai karya inovatif bermunculan, mengubah sampah yang tadinya tak berguna menjadi barang-barang fungsional dan estetis. Siswa kelas 1, misalnya, memanfaatkan tas plastik bekas untuk membuat ecobrick, sementara siswa kelas 2 menyulap botol plastik menjadi pot tanaman yang cantik. Kardus bekas pun disulap menjadi tempat pensil dan berbagai karya seni lainnya. Kreativitas siswa benar-benar tak terbatas.
Puncak acara P5 ditandai dengan sebuah bazar yang meriah. Bazar ini menampilkan beragam produk hasil kreativitas siswa, mulai dari karya-karya daur ulang hingga perlengkapan sekolah dan makanan ringan. Kehadiran bazar ini memberikan kesempatan emas bagi siswa untuk mempraktikkan jiwa kewirausahaan mereka, sekaligus memperkenalkan hasil karya mereka kepada masyarakat luas.
Antusiasme pengunjung bazar pun sangat tinggi, menunjukkan apresiasi terhadap kreativitas dan inovasi para siswa.
Kepala Sekolah SDN Rawabadak Utara 15, Ibu Eva Aviva, mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan P5 ini.
“Kegiatan ini bukan sekadar proyek sekolah, tetapi upaya nyata menanamkan nilai-nilai positif seperti kreativitas, tanggung jawab, dan kepedulian lingkungan,” ujarnya.
Eva menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan setiap enam bulan sekali, dengan tema dan fokus yang berbeda-beda.
“Kita ingin anak-anak sadar akan sampah, mencintai lingkungan, dan membuang sampah pada tempatnya, baik di rumah maupun di sekolah,” tambahnya.
Eva juga menjelaskan proses pembelajaran yang telah dilalui siswa.
“Murid-murid mempresentasikan karya mereka setelah enam bulan belajar tentang Reduce, Reuse, dan Recycle. Mereka tidak hanya membuat ecobrick dari tas plastik bekas, tetapi juga menjelaskan proses pembuatannya,” jelasnya.
Hal ini menunjukkan bahwa P5 di SDN Rawabadak Utara 15 tidak hanya menekankan pada hasil akhir, tetapi juga pada proses pembelajaran dan pemahaman konsep yang mendalam.
P5 SDN Rawabadak Utara 15 menjadi contoh inspiratif bagaimana sekolah dapat berperan aktif dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Dengan melibatkan siswa secara aktif dan kreatif, sekolah berhasil menanamkan kesadaran dan kepedulian lingkungan sejak dini.
Semoga inisiatif ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk turut serta dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan, serta mencetak generasi muda yang peduli terhadap lingkungan.