Keberhasilan Bhabinkamtibmas Karang Anyar Dalam Mediasi Remaja yang Terlibat Perang Sarung

Yordani Emerald
Reporter Yordani Emerald 20 Views

Jakarta Pusat – Go.teropongrakyat.co – Upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat terus dilakukan oleh jajaran kepolisian. Bhabinkamtibmas Kelurahan Karang Anyar, Polsek Sawah Besar, Aiptu Saepudin, menggelar mediasi antara dua kelompok remaja dari RW 04 dan RW 05 yang sempat terlibat aksi perang sarung.

Selanjutnya menerangkan maksud dan tujuan kegiatan ini meneruskan Pesan dari Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, melalui Kapolsek Sawah Besar Kompol Rahmat Himawan, agar personil Polri perkuat kerjasama dengan tokoh masyarakat, pihak keamanan di kewilayahan dalam upaya penyelesaian permasalahan sosial di lingkungan

Mediasi berlangsung pada Minggu malam, 9 Maret 2025, pukul 23.00 WIB di Sekretariat RW 05, Kelurahan Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Kegiatan ini dihadiri oleh para remaja yang terlibat, Ketua RW 04 H. Maryadi, Ketua RW 05 Siswanto, serta perwakilan orang tua masing-masing pihak.

Insiden perang sarung ini terjadi pada Sabtu dini hari, 9 Maret 2025, sekitar pukul 02.00 WIB. Aksi tersebut berawal dari saling ejek dan tantangan yang dilakukan melalui media sosial Instagram. Kesalahpahaman itu kemudian berujung pada pertemuan kedua kelompok di lokasi yang telah disepakati, hingga akhirnya terjadi bentrokan menggunakan sarung yang sudah dimodifikasi.

- Advertisement -
Ad image

Menindaklanjuti kejadian tersebut, Bhabinkamtibmas bersama para ketua RW segera bertindak dengan memanggil para remaja yang terlibat untuk dilakukan pembinaan dan penyelesaian secara kekeluargaan.

Dalam mediasi yang berlangsung penuh dengan musyawarah, kedua belah pihak akhirnya menyadari kesalahan mereka. Para remaja dari RW 04 dan RW 05 sepakat untuk berdamai dan tidak mengulangi perbuatan tersebut. Mereka juga saling meminta maaf di hadapan tokoh masyarakat dan orang tua masing-masing.

Selain itu, kesepakatan bersama juga dibuat, di mana kedua belah pihak berjanji untuk tidak saling memprovokasi dan menjaga hubungan baik antarwarga. Tidak ada tuntutan hukum dari pihak manapun, karena semua pihak menerima penyelesaian secara damai.

Bhabinkamtibmas Aiptu Saepudin mengingatkan para remaja agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terprovokasi oleh ajakan negatif yang dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.

“Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Peran orang tua dan lingkungan juga sangat penting dalam membina anak-anak agar lebih fokus ke kegiatan yang positif,” ujarnya.

Dengan berakhirnya mediasi ini, situasi di wilayah RW 04 dan RW 05 kembali aman, kondusif, dan terkendali. Para tokoh masyarakat pun mengapresiasi langkah cepat pihak kepolisian dalam menyelesaikan masalah dengan pendekatan yang humanis.

Aksi perang sarung yang awalnya dianggap sebagai tradisi hiburan di bulan Ramadan kini sering kali berubah menjadi ajang tawuran yang berbahaya. Oleh karena itu, diharapkan semua pihak, baik orang tua, tokoh masyarakat, maupun aparat keamanan, dapat terus mengawasi dan mengedukasi generasi muda agar tidak terjerumus dalam kegiatan negatif.

Dengan adanya mediasi seperti ini, diharapkan dapat menjadi contoh penyelesaian masalah secara damai tanpa harus melibatkan tindakan kekerasan.

(Humas Polres Metro Jakarta Pusat)

Bagikan Berita ini
Tulis Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *